Google menerima keluhan dan protes dari banyak pengguna Google Glass, yang mengeluhkan sakit kepala saat memakai piranti sandang tersebut. Pengguna Google Glass mengatakan bahwa kepala mereka terasa nyeri dan mata berkunang-kunang-kunang setelah menggunakan Google Glass.
Dilansir dari cnet, para pengguna yang mengeluhkan hal tersebut, meminta Google untuk memasang "label peringatan" atau stiker yang mengingatkan akan dampak kesehatan jika menggunakan Google Glass.
Google Glass yang digunakan oleh pengguna, menuntut mata untuk kerja keras fokus pada tiap tampilan di layar. Beberapa tampilan dengan sudut kemiringan tertentu cukup membuat mata pengguna mudah lelah.
Pihak Google menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa Google Glass yang digunakan berjam-jam bahkan seharian penuh, memang akan dapat menimbulkan sakit kepala. Secara teknis, Google mengatakan bahwa mata "dipaksa" untuk fokus pada tampilan di Google Glass selama berjam-jam non-stop, dan tentu hal tersebut akan membuat lelah. Adapun keluhan yang dapat dari pengguna Google Glass yang mengatakan sakit kepala setelah memakai perangkat tersebut, Google menegaskan bahwa hal itu bukan salah Google. Google memaklumi, bahwa pengguna yang sakit kepala itu adalah pengguna yang baru membeli Google Glass dan mulai menyenangi memakai kacamata pintar tersebut, sehingga dipakai berjam-jam.
Hari Minggu (18/5), Dr Eli Peli (Dokter Specialis Mata di Laboratorium Google) mengatakan bahwa memakai kaca untuk pertama kalinya tidak berbeda jauh dengan memakai kacamata pintar untuk pertama kalinya. Jika Anda terus browsing di layar, kata Dr Eli Peli, hal ini tentu dapat menyebabkan kelelahan mata. Jika Anda mengenakan produk selama berjam-jam, hal ini dapat menyebabkan migrain. Kadang-kadang, kelelahan mata dikaitkan dengan sakit kepala, meskipun dalam beberapa kasus disebabkan oleh hal lain.
Seperti salah satu pengguna Google Glass (yang disebut sebagai Google Glass Explorers), Chris Barrett dari PRServe, ia percaya bahwa dirinya menderita sakit kepala begitu buruk bahwa dia berhenti menggunakan Google Glass. Chris akhirnya membatasi penggunaan Google Glass hanya 30 menit sepanjang tahun ini.
Chris mengatakan, bahwa Google tidak fair dan tidak secara terbuka mengatakan dampak peringatan pada produk, terutama karena sekarang sedang dijual ke masyarakat umum. Chris berpikir bahwa Google perlu untuk mendidik para penggunanya tentang cara penggunaan Google Glass, seperti layaknya peringatan bahaya merokok bagi kesehatan di bungkus rokok. Chris mengatakan, sakit migraine berkepanjangan tentu sangat mengganggu kesehatan, dan dapat berbahaya bagi sistem jaringan otak dan panca indera.
Sekian Berita Handphone terbaru dari kami mengenai Google Glass Dapat Sebabkan Nyeri Kepala. Harapan kami Semoga artikel Berita Handphone yang berjudul Google Glass Dapat Sebabkan Nyeri Kepala ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Berita Handphone untuk mendapatkan berita Berita Handphone setiap harinya.
